Sunday 20 May 2012

Akuaponik (Aquaphonic) Mini ( Indonesia )

Sebenarnya tidak sengaja menemukan sebuah sistem aquaphonic saat berselancar di dunia maya. Awalnya penasaran juga…setelah mencari dan mengumpulkan banyak informasi, kok rasanya menarik sekali, karena memang menanam adalah hobi saya dan kebetulan sudah ada kolam. Salah satu informasi yang menurut saya sangat penting, saya peroleh dari http://ssbayup.blogspot.com/, karena di dalamnya berisi teori dan yang lebih penting berbahasa indonesia sehingga lebih mudah untuk dipahami. 
Setelah sedikit paham... akhirnya saya beranikan membuat ujicoba aquaphonic dengan sistem pasang surut, tentu dengan persetujuan dari istri tercinta he... Untuk membuat sistem pasang surut saya memakai "bell siphon" tentu dengan cara membuat sendiri dengan panduan dari internet. Untuk pembuatan "bell siphon" awalnya agak susah juga, bahkan beberapa kali gagal, hal ini karena cara kerja dari alat tersebut memang agak sulit untuk dipahami, bagi yang ingin membuat bell siphon saya sudah bagikan pengalaman saya di blog saya selanjutnya.
Kebetulan saya sudah memiliki sebuah kolam mini yang berisi 1 ikan koi yang masih bertahan hidup, 1 ikan koki, dan puluhan ikan wader hasil tangkapan dari sungai kecil di samping rumah. Untuk tanaman, kebetulan lagi saya sudah punya benih yang siap tanam (maklum hobi saya menanam), jadi langsung bisa untuk ujicoba. 
Kolam Ikan Mini
Untuk media tanam, saya menggunakan batu  putih (krakal) untuk bagian bawah, sebenarnya sayang heee…..,dan kerikil untuk bagian atas. Karena masih tahap ujicoba, maka saya  mencoba menanam beragam tanaman sayur seperti seledri, bayam, loncang, caisin dan kangkung.
Ujicoba tentu tak selalu seindah apa yang kita harapkan, karena setelah beberapa hari ada beberapa tanaman yang mati. Saya mencari dan mencari kenapa bisa terjadi ?, dan setelah saya pelajari akhirnya ketemu juga masalahnya. Dan ternyata  akar tanaman yang mati tersebut sama sekali  tidak tersentuh air sama sekali, terpaksa deh..  tanaman harus diganti.     



 Sesaat setelah penanaman (20 Mei 2012)
Setelah menunggu dan menunggu hampir setengah bulan, (lama juga ya….) akhirnya mulai terlihat tanaman tumbuh dengan subur. Tentu perasaan senang datang setelah terlihat tanaman tumbuh dengan baik, dan yang lebih penting lagi, untuk ujicoba pertama ini bisa saya kasih jempol untuk ukuran pemula he…..
Tanaman setelah berumur setengah bulan




8 comments:

  1. Dengan lily lagi mas Nanang... Apa buat seterusnyakah tanaman2 itu dipelihara rame2 dalam 1 wadah? Atau nantinya harus dipindah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. He...
      Itu tergantung selera, kalo ada yang mau rame-rame boleh, enggak juga tidak apa-apa...
      kalo rame memang ada resiko tanaman saling tumpang tindih dan kurang rapi, kadang kalo penempatan kurang tepat, seperti tanaman bisa besar dan kecil, tanaman besar bisa menutupi matahari yang masuk, efeknya tentu akan banyak hama sembunyi...
      Jadi semua terserah selera Mbak Lily tentu dengan berbagai pertimbangan, termasuk penyerapan nutrisi...
      Terimakasih Mbak Lily..

      Delete
  2. Mas numpang tanya.. maklum newbi .. kenapa ya air selalu menggenang diatas media tanam sepertinya tidak bisa langsung meresap ke bawah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mas/Mbak Nana
      Apakah tinggi air pasang pada siphon sudah diatur ? atau maksudnya siphon tidak berfungsi..?

      Delete
  3. Siphon berfungsi dengan baik.. tapi ternyata air sulit meresap ke media tanam (saya pakai pasir malang). Apa butirannya terlalu kecil ya sehingga kotoran cepat menyumbat pori2 tanah. Dan perisai siphon juga ikut tersumbat pasir dan kotoran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mbak Nana Yulisma

      Saya belum pernah menggunakan pasir malang, tapi melihat ukurannya memang akan menyebabkan air sulit meresap jika kotoran ikut masuk ke growbed, kecuali air dari kolam melewati filter/pengendapan terlebih dahulu.. Memang menurut saya menggunakan media kerikil/krakal akan lebih baik, karena rongga-rongga yang terbentuk akan membuat air bisa meresap dengan baik, dan kotoran bisa mengendap di dasar growbed..
      Itu menurut pengalaman saya Mbak Nana.
      Terimakasih..

      Delete
  4. Untuk krakal/krikil berapa ukuran yg ideal untuk tanaman? sebelumnya trimakasih mas sharingnya.. sy mendapat banyak pengetahuan dari blog ini.. ditunggu selalu updatenya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mbak...
      Untuk ideal mungkin kurang pasti Mbak, tapi dari pengalaman bisa di atas 2 cm.. tapi semua juga tergantung sistem yang akan dibangun Mbak.. Kalo menggunakan filter/pengendapan kerikil ukuran kecil saya rasa cukup, tapi tetep dalam jangka waktu tertentu akan menumpuk juga... tapi kalo tidak ada filter dan kepadatan ikan tinggi pasti akan bermasalah seperti pada pasir malang.. Tapi tidak harus pake kerikil, bisa pake arang kayu, pecahan genting ... memang kalo ukuran media besar diatas 3 cm akan banyak rongga dan itu bagus juga.. tapi harus dipilih yang ringan kalo ada..
      Air yang masuk growbed alangkah baiknya langsung dialirkan ke bawah/dasar growbed Mbak biar kotoran tidak menumpuk di permukaan..
      Terimakasih juga Mbak, senang bisa berbagi..

      Delete