Friday 15 November 2013

Update - Akuaponik (Aquaphonic) Edisi Ke-2

Pengisian Media Tanam
Proses pembuatan aquaphonic edisi ke-2  ini agak ribet, beberapa kali mengalami kebocoran, tapi setelah bebarapa kali dilem, akhirnya semua bisa teratasi. Setelah tidak ada kebocoran lagi, saya mulai memasukkan  media tanam.  


Memasukkan media tanam.
Karena wadah yang agak besar, tentu kebutuhan media tanam juga semakin banyak. Untuk penghematan, kira-kira 3/4 bagian bawah saya isi batu krakal dan 1/4 bagian atas saya isi kerikil.

Penanaman.
Untuk penanaman, saya mencoba beberapa tanaman antara lain: caisin, tomat chery, bayam merah, pare dan  kangkung. Khusus untuk caisin dan kangkung, biji langsung saya semai ke media tanam, dan untuk yang lain secara kebetulan sudah tersedia benih yang sudah tumbuh sehingga tinggal memindah ke media aquaphonic. 

Penanaman tomat chery dan bayam merah.
Penanaman pare.

Penyemaian biji caisin.
Dan akhirnya tinggal menunggu, semoga semua tanaman bisa tumbuh dengan subur.


29 November 2013

 Saya bagikan ya perkembangan tanamannya....

Tomat Chery yang sudah berbunga.

Tampak dari jauh.

Ada yang subur, ada yang tidak.


9 Desember 2013

Perkembangan akuaponik 

Umur sawi sudah sekitar 1,5 bulan, siap panen...

Tomat chery sudah mulai berbuah....


12 Desember 2013

Kangkung perdana sudah dipetik untuk sayur gudangan (NO VETSIN)

18 Desember 2013

Akhirnya sawi sudah bisa dipetik, sama istri di oseng-oseng, lauk tempe garit dan nuget ikan tongkol buatan istri (NO VETSIN). Untuk tomat sudah banyak buah tapi belum bisa dipanen karena masih hijau.

Update Sawi...

Memang sudah saatnya panen.


Panen..


Update tomat chery...







26 Desember 2013
Update akuaponik, seharusnya tidak hanya milik tanaman, tapi, ikan kami pun tentunya ingin sekali narsis di blog, karena mereka bagian dari blog ini he..... Dan memang itulah kenyataanya, sejak akuaponik ada, perlahan tapi pasti ada peningkatan dalam kehidupan ikan nila. Alasan adanya akuponik edisi ke-2 ini, karena kehidupan "nila" yang sejak awal kami memelihara, setiap hari banyak ditemui bangkai yang jumlahnya tidak sedikit (selalu lebih dari 5).

Nila kami juga ingin "nampang" di blog.
Kami benar-benar mengakui efek positif dari akuaponik. Ikan-ikan nila kami terlihat semakin ceria dan bertambah besar seiring tumbuh suburnya tanaman kami. Tentu yang kami rasakan perbedaanya adalah sudah hampir 3 minggu, bangkai ikan sangat jarang, bahkan tidak kami temui lagi. Kami pun sangat senang dengan keadaan ini, semoga kami bisa memanen ikan-ikan kami.  
Tambahan aja..., saat kami mencoba melihat ikan nila di siang hari, mereka tidak mau menampakkan diri. Tapi saat pagi atau sore saatnya jam makan tiba, mereka saling berlomba menampakkan diri, kadang mengikuti kemana tangan kami bergerak... lucu juga... he....
  
Ada yang tertinggal di file 26 Desember 2013, sawi perdana di akuaponik edisi-2 telah dipanen habis. Ukuran sawi di akuaponik jauh lebih besar dibandingkan di pot.

Ukurannya memang luar biasa.

2 Januari 2014

Kemarin siang tepatnya 1 Januari 2014, ketika melihat akuaponik rasanya gregeten, mengapa tidak ?, hama di tanaman tomat chery sudah merajalela. Dibantu istri, kami membasmi hama yang jumlahnya sudah tidak terhitung banyaknya, terpaksa ranting dan daun harus kami potong dan kemudia dibakar. Hama menyerang daun hingga berwarna kecoklatan, akibatnya tanaman tidak bisa "memasak" dan pertumbuhan menjadi tertanggu. Kami masih beruntung tomat yang sudah membesar tidak diserang.

Terpaksa taneman kami "gunduli"

10 Januari 2014

Warna merah yang menggoda membuat kami tak sabar untuk memetiknya... dan mulai hari ini tomat chery sudah bisa dipetik. Horeeeee....








Dan puji Tuhan, dari semua tomat chery, tidak satupun buah yang terserang hama, semua mulus-mulus. 

21 Januari 2014

Tomat Chery Pensiun.. 
Daun tomat yang sudah habis termakan hama, membuat tanaman tersebut terlihat merana, sehingga, rasanya sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Meskipun daun tomat chery banyak terserang hama, buahnya tak satupun yang terserang, sekitar 95% matang sempurna. 

Tomat Chery terakhir.
Saat dilakukan pembongkaran, terlihat banyak kotoran. Setelah dibersihkan,  kemudian kami tanami terong medan, karena kebetulan bibit sudah siap dipindah. Kali ini yang ditanam hanya 2, supaya, ketika sudah besar tidak saling menutupi.


Pembongkaran tomat chery.

Langsung diganti tanaman terong medan.

Di bak yang lain, ada yang kami rubah, yaitu batu kami ganti dengan yang lebih besar (krakal). Dengan batu yang agak besar, akan terdapat banyak ronga, sehingga akar akan lebih leluasa mencari nutrisi. Kita tunggu saja apakah ada perbedaan dengan digantinya batu tersebut.


Kita akan lihat perkembangan loncang, sledri dan terong medan.

6 Februari 2014

Tidak terduga, kangkung berkembang pesat dan subur.

7 Februari 2014

Pada bak 1, bekas tanaman tomat chery, beberapa hari ada masalah yaitu bell siphon tidak dapat berfungsi. Setelah berkali-kali diakali ternyata tidak berfungsi juga. Dan apa yang diduga benar juga, kotoran sudah menumpuk. Tanaman terong medan harus dikorbankan dan bak kami bongkar untuk dibersihkan. 


Beginilah penampakan krakal yang penuh kotoran.


Lebih mirip air comberan.

Dari pengalaman ini, kami harus memperbaiki sistem kami. Mungkin alangkah lebih baik, sistem ditambah dengan filter seperti apa yang kami lakukan di akuaponik ikan koi, media tanam dialiri air yang telah melewati filter.

17 Februari 2014

Dampak dari letusan Gunung Kelud pada tanggal 13 Februari 2014 sampai di tempat  kami, dan akuaponik juga mengalami masalah. Karena media akuaponik mengalami masalah dampak dari letusan tersebut, di sisi lain kami akan menyempurnakan sistem supaya lebih baik maka update akuaponik Edisi ke-2 ini dihentikan. 

Dampak letusan Gunung Kelud.

Terimakasih...

11 comments:

  1. Malam mas....bisakah dijelaskan media tanamnya apa hy cukup krikil dan koral(krakal)? Kalau tempat tanamnya ukuran kecil yg hanya kedalaman 18 cm apakah layak?Maaf nih mas blm bisa berkunjung ke rumah....makasih...

    ReplyDelete
  2. Maksudnya ukuran kedalaman tempat tanamnya dangkal mas.....kemudian pompa air yg dipakai ukuran berapa liter per jam ya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pagi Mas Kresna maaf baru sempat membalas he..
      Untuk akuaponik cukup dengan batu untuk cor/batu split, pake kerikil dari pengalaman banyak menghambat air dan kotoran untuk trun ke dasar growbed, tapi ya itu berat..kalo tempatnya tidak kuat bisa jebol. Untuk kedalaman 18 cm sebenarnya kurang layak, walaupun bisa.. Tapi dicoba Mas, saya juga lagi coba pralon yang tingginya juga kurang dari 20 cm, memang sepertinya kurang bagus untuk tanaman sayuran buah.
      Untuk masalah pompa disesuaikan dengan volume kolam Mas, kalo volume kolam 1000 liter ya bisa dipake pompa di atas 1000 liter/jam.. kalo saya pompa lebih menyesuaikan ukuran kolam.
      Santai saja Mas, nanti kalo sudah gregeten pasti pengen main... hehe....

      Terimakasih.

      Delete
    2. Ini udah gregetan mas...hehee.... setelah sekian hari otak atik akhirnya saya berhasil buat pasang surut dengan media tanam yang kecil mas...aquariumnya juga yang kecil (kebetulan ada aquarium nganggur dirumah, dulu buat pelihara ikan sama anak saya). Saya sengaja buat yg kecil dengan tujuan memhami cara kerja BS alias buat praktek..hehee.. Mau buat yang besar tapi saya memutuskan harus liat punya jenengan dulu biar jelas dan betul2 paham. Yang lebih menyenangkan otak atik aquaponik ternyata bisa kurangi stres kerjaan.

      Delete
    3. Setuju Om... lebih baik skala kecil dulu, dah paham baru berani skala lebih besar hehe... akan menyenangkan lagi nanti saat tanaman tumbuh dengan baik... Stress kerjaan bukan berkurang tapi hilang.. hehe....
      Monggo Mas kalo pengen main...

      Terimakasih..

      Delete
    4. Maaf mas, sebelumnya saya pemula dan mengukiti belajar dari artikel mas nanang.
      Berhubung pemula, saya ingin mencoba dg skala kecil dulu.
      Saya punya akuarium drumah ukuran 60x30cm, apakah bisa?, (pengen coba isi lele 2ekor dg usia remaja). jika bisa, growbed harus dg ukuran seberapa juga dg ukuran akuarium segitu?, sekali lg ini buat skala kecil ya mas hehe..

      Kalau misal akarium milik saya gk memenuhi syarat sbg skala kecil, ideal untuk pemula, dlm skala kecil ukuran kolamnya berapa ya mas minimal biar sayuran tetep sehat? (misal saya hanya tanen 2 tanaman aja sebagai percobaan.

      Kemudian bagaimana apa masih memerlukan pupuk tanaman?

      Makasih mas maaf sekali tanya borongan hehe..

      Delete
    5. Trimakasih Maycel Reza...

      Saya kira perlu dicoba Mas dan saya yakin bisa.. yang penting ada pompa yang memenuhi untuk ukuran itu.. Coba dibuatkan pengendapan kecil dari jerigen kecil baru masuk ke growbed... Untuk growbed cari ukuran kecil, bisa dari jerigen putih, coba diisi media kerikil kecil, bisa juga pasir malang... tidak usah pake pasang surut dulu, tapi lagsung mengalir beberapa cm di bagian bawah... Misal lapisan pasir 10 cm, alirkan air setinggi kira2 5 cm...
      Karena ikan hanya 2 mungkin tanaman juga cukup 2 saja seperti sawi atau selada...
      Tidak perlu pupuk Mas, tapi biarkan sistem berjalan dulu beberpa minggu, biar bakteri berkembangbiak dulu di growbed dan akuarium...

      Santai saja Mas... Trimakasih..

      Delete
  3. Kalo boleh tanya mas itu njenengan semua pake berapa pompa,dan apa nggak boros listrik..???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pake 3 pompa Mas, 2 pompa 45 watt, 1 lagi saya lupa.. kebetulan keluarga kami tidak menggunakan pemanas nasi, air dan juga AC jd listrik bisa ditekan, sebelum ada kenaikan, setiap bulan biaya listrik saya rata2 90rb, (900Watt).
      Trimakasih.

      Delete
  4. Hi mas Nanang...mau Tanya...drum putih tempat growbednya...itu bagaimana supaya tidak mengalamin kebocoran pada tutupnya..apakah hanya dilem saja? Pakai lem apa yah? Mereknya? Terima kasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo juga..
      Waktu itu saya kasih lem tembak dari dalam.. tapi membutuhkan banyak. Mungkin dilem pipa dulu bagian drat, trus ditambah lem tembak biar lebih baik.
      Trimakasih.

      Delete