Saturday 8 February 2014

Menara Sayuran

Halo Sahabat.... kali ini akan kami bagikan cara membuat menara sayuran. Bagi yang ingin menanam sayuran akan tetapi memiliki lahan terbatas semoga bisa sedikit membantu. Mungkin terlihat susah, tapi tenang saja, dengan ketekunan pasti bisa. Kami sendiri sempat mengalami kesulitan, tapi semua bisa diatasi. Langsung ya kami bagikan langkah-demi langkah cara membuatnya.

Alat dan bahan...

Untuk bahan yang diperlukan
1. Pralon ukuran 5", mau yang lebih besar bisa, tentu harganya lebih mahal. Waktu kami membeli (1 Februari 2014) masih diberi harga Rp. 195.000,-.
2. Pralon ukuran 1", fungsinya untuk penyiramam (bisa dipakai bisa tidak)
3. Pasir dan semen secukupnya untuk pengecoran.
4. Cetakan, Kami memakai seng yang dibentuk melingkar karena kebetulan ada.

Untuk alat, mungkin yang berperan penting yang akan kami sebutkan,
5. Gergaji besi, untuk membuat sayatan pada pralon.
6. Tungku dan arang, untuk memanaskan pralon.
7. Kayu bulat sebagai pengungkit
8. Dan lain-lain..


Menara yang belum di cor.

Proses pembuatan...

1. Pemotongan pralon. 
Pralon yang baru saja dibeli memiliki panjang 4 meter, tentu tidak mungkin kita membuat menara setinggi itu, yang kami buat hanya setinggi 1,5 meter, jadi saat penyiraman masih mudah dijangkau. 
2. Mengukur keliling pralon 5 " dengan kertas.
Karena lubang yang akan dibuat ada 4 sisi, dengan menggunakan kertas untuk mengukur kelilingnya akan sangat memudahkan kita dalam membagi keempat sisi tersebut menjadi bagian yang sama.


Mendapatkan keliling pralon.

3. Membuat garis pada ke-empat sisi pralon.
Setelah kita mendapatkan keliling pralon, kertas kita gunakan untuk menentukan titik dari kempat sisi pralon. Garis merah yang terdapat pada pralon kita gunakan sebagai patokan. 


Misalkan titik A (gambar) adalah garis pada pralon, untuk mendapatkan titik C, kita lipat kertas menjadi dua bagian, kemudian letakkan salah satu ujung kertas pada titik A, titik C kita dapatkan.
Untuk mendapatkan titik B dan D, kita lipat kertas menjadi 4 bagian. Dengan A sebagai acuan kita dapatkan titik B dan D. Dengan titik-titik yang telah didapatkan tentu memudahkan kita untuk menarik garis pada ke empat sisi pralon.

4. Mengukur jarak tanam.
Setelah didapatkan garis dari keempat sisi, tentu kita dapat dengan mudah menentukan jarak tanam. Untuk yang kami lakukan, Untuk sisi A dan C dari ujung atas berjarak 10 cm, kemudian untuk lubang selanjutnya berjarak 20 cm.
Untuk lubang pada sisi  B dan D, lubang teratas berjarak 20 cm dari ujung pipa, lubang selanjutnya berjarak 20 cm.


Menentukan jarak antar lubang.



5. Membuat "sayatan".
Untuk lebar sayatan yang kami buat adalah 10 cm. Sayatan dibuat dengan menggunakan gergaji besi.



Membuat "sayatan".


6. Pembentukan tempat penanaman. 
Kalimat yang pas belum ketemu he.., Tapi intinya adalah proses pembentukan tempat untuk menanam. Yang kami lakukan adalah dengan memanaskan pralon di atas bara api/arang. Arang sedikit saja, jika terlalu banyak pralon bisa leleh. Pemanasan juga jangan terlalu lama, yang kami lakukan kurang lebih 1 menit, setelah dipanaskan kita ungkit seperti yang tampak pada gambar. Ujung pengungkit dibuat runcing. Supaya pralon cepat mengeras, setelah diungkit tempelkan kain basah, tapi pengungkit jangan dicopot dulu.


Proses pengungkitan.


7. Pengecoran..
Untuk yang kami lakukan, cetakan kami buat dari seng setinggi 12 cm, kebetulan ada sisa. Sebelum dicor total, alasnya kami semen dulu sekitar 2 sampai 3 cm, dan dibuat lubang air. Setelah agak kering, pralon diletakkan di dalam cetakan dan diatur supaya posisi bisa tepat di tengah dan tegak lurus, selanjutnya dicor seperti gambar di bawah, tentu yang di cor bagian luar pipa. Setelah sekitar 2 jam, cor sudah mengeras tapi masih basah, perlahan-lahan pralon dicopot dengan cara diputar-putar. 
Pralon tidak kami cor permanen, karena ketika akan mengganti tanah, tinggal mencopot, selain itu karena penanaman ada 4 sisi, rencana setiap 2 hari sekali akan kami lakukan rotasi sehingga semua sisi bisa secara bergantian merasakan mentari pagi.


Pengecoran., maaf kurang seimbang he..



Bagian tengah ada lubang air.

8. Pengisian tanah...
Setelah kering, barulah dilakukan pengisian tanah. Sebenarnya ada bebarapa metode yang menggunakan pralon kecil di tengah yang berfungsi untuk penyiraman, tapi kami mencoba tanpa pralon kecil. Semoga bisa berfungsi maksimal.


Pengisian tanah.

9. Penanaman...
Tanah sudah siap, yuk menanam. Saran kami, lebih baik disemai dahulu ditempat khusus penyemaian setelah siap tanam baru dipindah.


Perkembangan Menara Sayuran

8 Februari 2014

Proses pengisian tanah selesai, benih sawi dan slada baru saja disemai. Untuk kangkung biji langsung kami semai di pralon karena bijinya besar jadi mudah.



27 Februari 2014

Peristiwa letusan Gunung Kelud membuat pekarangan penuh debu, beberapa hari harus terisolasi di dalam rumah untuk menghindari abu yang beterbangan, efeknya tanaman tidak terawat. Untuk menara sayuran masih beruntung karena terlindungi dan hari ini kami coba bagikan foto perkembangannya.


Tanaman masih kecil jadi tidak terlalu tampak.


19 Maret 2014

Baru hari ini sempat meng-update menara sayur, tanah masih baru, jadi mungkin belum sepenuhnya berfungsi maksimal.

Sudah terlihat sayurannya.

24 Maret 2014

Hari ini, kami terpaksa harus memetik beberapa sayuran sawi, maklum kami kekurangan stock, karena kebun sayur kami rombak untuk kami ubah menjadi gubuk akuaponik "Wana Wana". Sebenarnya belum waktunya panen he...

Paling atas paling subur, petik dulu...

30 Mei 2014

Tanpa menggunakan pralon di bagian dalam memang sedikit agak susah dalam melakukan penyiraman, untuk itu setelah panen perdana, kami melakukan sedikit tambahan. Pipa ukuran 3/4" dengan bagian samping dibuat sayatan untuk lubang air kemudian dimasukkan ke dalam menara sayur, tujuannya saat dilakukan penyiraman air bisa mengalir ke samping dan terserap oleh tanaman. Dan memang ada perubahan dalam hal penyiraman, menjadi lebih mudah, sekarang kita tinggal memasukkan air melewati lubang pipa 3/4" bagian atas dan semua tanaman merasa segar... he....


Pipa 3/4" untuk lubang air saat penyiraman.



Panen slada dimulai..

3 Juni 2014

Kemarin sore saat menyiram tanaman, terlihat sayuran slada kok sangat menggoda.. ambil kamera dan jepret... dapet deh... 



Sangat menggoda, jadi ingin menambah menara lagi..


Terimakasih...

20 comments:

  1. blog sampeyan menginspirasi ane gan, ijin baca - baca ya gan ...

    ReplyDelete
  2. Makasih Mbah...
    monggo Mbah... senang bisa menginspirasi...
    pasti saya akan mampir...
    terimakasih...

    ReplyDelete
  3. mas, cara biar tanah jadi gembur tapi secara alami gimana yak ? punya ane kalo kena air mah gembur, tapi pas udah berkurang airnya kok keras lagi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih Mbah...
      Mungkin itu bukan gembur tapi lembek Mbah.
      Coba dicangkul dulu Mbah yang dalam, setelah itu dikasih/ditaburi pupuk kandang/kompos yang banyak, kemudian dicangkul lagi biar tanah dan pupuk kandang tercampur lagi.
      Setelah panen mau menanam lagi alangkah baiknya dipacul lagi, dikasih pupuk lagi, tapi jangan pupuk kimia ya Mbah.
      O iya, sampah daun juga bisa dicampurkan, nanti biar cacing dan mikroba yang mengolah jadi pupuk.
      Itu pengalaman saya Mbah...
      Terimakasih Mbah.

      Delete
  4. Sangat menarik, terima kasih

    ReplyDelete
  5. nggak mencoba menara sayur pakai aquaponic mas.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum Mas... mungkin masih belajar lebih banyak dulu, setelah dapat "resep" terbaik mungkin akan membuat juga... hehe... Makasih Mas..

      Delete
    2. bisa dilihat punya pak steven wee kayaknya bagus

      Delete
    3. Ok Mas... Makasih, nanti coba saya lihat..
      O iya Trubus edisi bulan ini (Juni) kebetulan juga membahas itu beserta tekniknya.. menarik juga... hehe..
      Terimakasih Mas..

      Delete
  6. Maaf mas,,ini harus pake GH ga mas?

    ReplyDelete
  7. O iya mas,,sama pemupukannya bagaimana?..terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf baru sempat membelas Mas Tedi

      Tidak harus Mas, hanya saja kalo hujan terlalu deras tanaman seperti slada bisa rusak..
      Untuk pemupukan, di awal pengisian sudah saya campur arang sekam bakar, cocopit dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 setelah itu saya diamkan dulu paling 1-2 minggu tapi tetap disiram dengan air kolam Mas, lebih baik lagi dimasukkan cacing tanah.

      Terimakasih.

      Delete
  8. klo menara sayurnya bag bwh ada lubang air, pertanyaanku air tsb terbuang apa kembali ke kolam. sdh ngebet pingin lanjut ke menara sayuran akuaponiknya nich! Swn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo yang dipake untuk tanah airnya meresap ke tanah Pak, tapi kalo dipake untuk akuaponik air kembali ke kolam, demikian PakDhe

      Semoga segera terwujud Pakdhe.. Trimakasih..

      Delete
  9. Kalo sower berarti akuaponik yg sy mau, makanya klo air sower kebuang terus tskut air kolam habis... hi hi hi. bwh pakai dop apa gimana Mas Nanang spy air bs kembali trs posisi menara musti diatas kolam ya? Matur swn atas penyegarannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alangkah baiknya pakai dop Pak, pakai oversock juga bisa, mau dipasang siphon juga bisa supaya aliran air menjadi lebih deras he... Kalo saya pake pot saja kok Pak, karena waktu itu itu hanya mencoba apakah dengan sistem menara hasilnya bisa bagus.. Untuk posisi tidak harus di atas kolam Pak, dengan memasang dop dan verloop, atau oversock misal dari 3" ke 1" nanti menara bisa diletakkan dimana saja dan air bisa dialirkan/diarahkan dengan pipa 1" tersebut.
      Trimakasih kembali Pak...

      Delete
  10. Ooo, pake arang nyala biar gak gosong2 proses molding nya..aku pake lilin jadi nya item2 kena angus mas..rncana pake heat gun/korek torch blum kesampean :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas, diambil panasnya aja jadi lebih bersih... Kalo yang sederhana dan mudah diperoleh ada lebih baik kita manfaatkan...

      Delete