Tuesday 18 March 2014

Gubuk Aquaponik "Wana Wana"

Pengalaman yang telah kami dapatkan dari akuaponik mini, akuaponik ikan nila dan akuaponik ikan koi, membuat kami semakin yakin bahwa akuaponik bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Tidak hanya sayuran, ikan untuk lauk pun bisa dihasilkan dari akuaponik.
Memang proses pemikiran untuk membuat sebuah "Gubuk Akuaponik" tidak gampang, banyak sekali pertimbangan. Menanam dengan media tanah yang kami lakukan selama ini telah memberikan manfaat  yang luar biasa, tidak hanya berupa sayuran, tapi ilmu yang sangat bermanfaat, dan itulah salah satu alasan mengapa kami harus benar-benar yakin dengan apa yang akan kami lakukan.
Saat mencoba akuaponik mini, kami belajar banyak tentang bell siphon, dan tentu saja kami juga bisa menikmati sayuran sebagai hasilnya meskipun mini he.... Tapi apa yang telah didapat dari akuaponik mini belum cukup, bahkan kami sempat  tidak yakin bahwa akuaponik bisa diandalkan, dan akhirnya harus ditinggalkan.
Akuaponik ikan nila, awalnya hanyalah sebuah kebetulan ketika kami mengalami banyak masalah saat memelihara ikan nila. Berbekal dari pengalaman akuaponik mini, kami mencoba kambali dan menerapkannya pada kolam ikan nila. Sawi, kangkung dan tomat ceri yang pada akhirnya bisa dinikmati, disamping itu, ikan nila yang semakin sehat, membuat pikiran kami berubah. Pengalaman akuaponik ikan nila semakin meyakinkan bahwa akuaponik bisa diandalkan.
Memanfaatkan limbah kolam koi menjadi lebih bermanfaat adalah tujuan awal, tapi kami harus membuat sesuatu yang berbeda supaya banyak pengalaman yang bisa didapatkan. Menggunakan bentuk dan ukuran media tanam yang berbeda pada akuaponik ikan koi, diharapkan ada sebuah perbedaan. Dan meskipun akuaponik ikan koi belum memberikan hasil yang nyata, tapi perkembangan tanaman dari waktu ke waktu yang semakin baik, memberikan sebuah keyakinan bahwa akuaponik benar-benar bisa diandalkan.

Akhirnya...

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan dengan persetujuan Istri tercinta akhirnya keputusan diambil, bahwa kami akan membuat "Gubuk Akuaponik" yang kami beri nama "Wana Wana".
Selain hasil yang tentu saja dapat dinikmati, kami juga berharap akan mendapatkan pengalaman yang lebih banyak, sehingga pengalaman tersebut dapat kami bagikan melalui blog kami ini.


Gubuk Akuaponik kami bangun di lahan seluas 3,5 x 3 m2, meskipun hanya seluas kamar tidur, kami ingin tetap bisa mengasilkan lebih. 
Untuk kolam, menggunakan kotak fiber dan box ibc. Media tanam juga kami gunakan dari box ibc, dan pipa pvc 5". 
Untuk box ibc, meskipun agak susah mencarinya, akhirnya kami mendapatkan juga, harga yang kami dapatkan (15 Maret 2014),

Box ibc (1000 liter) =  2 x Rp 900.000,-

Tong/gentong (125 liter) =  2 x Rp 130.000,-
Ongkos kirim  Rp 90.000,-

Box IBC yang kuinginkan akhirnya dapet juga.

Proses Pembangunan..
Tanggal 16 Maret 2014, kami melakukan pembongkaran di lokasi untuk pembuatan gubuk, dan sampai saat ini kami masih melakukan pemasangan conblock.



Calon Gubuk Akuaponik dalam proses conblock.

21 Maret 2014

Bagi orang awam seperti kami yang tidak punya keahlian khusus dalam hal pertukangan, benar-benar bisa merasakan betapa susahnya memasang conblock he...
Meskipun kami kerjakan sendiri, kami tidak ingin asal-asalan, petunjuk dari sumber yang benar tetap kami gunakan. Pada tanggal 19 Maret pemasangan sudah begitu banyak, mungkin hampir 1/4 luas total, tapi ternyata terjadi kemiringan yang tak terduga, terpaksa dibongkar dan mulai lagi dengan lebih hati-hati.
Memang tidak mudah, tapi kami yakin bahwa kamipun bisa. Memang semua harus melalui proses, termasuk kegagalan untuk menjadi lebih baik.


27 Maret 2014


Lega sudah selesai.

Akhirnya proses pemasangan conblock selesai juga, lega rasanya. Proses selanjutnya akan segera dimulai, tapi sebelum memulai, pekarangan harus dibersihkan, bekerja dengan kondisi kotor membuat tidak nyaman. 


5 April 2014

Setiap hari sepulang kerja, masih ada waktu tersisa sekitar 2 jam sebelum matahari terbenam, waktu yang "sempit" tapi harus dimanfaatkan. Proses pengecoran untuk dudukan tiang penyangga dicicil sepulang kerja dan akhirnya selesai juga.
Karena memang bukan seorang ahli bangunan, semua rencana hanya ada di benak, dan apa yang akan dilakukan selalu perlu waktu lama untuk berfikir. Dan untuk hari ini kebetulan libur kerja, kami berhasil memasang 2 tiang penyangga, kami akui betapa proses itu susah sekali, maklum tangan hanya 2 he...


Ni lagi bergaya menggunakan waterpass he...

Proses cor belum selesai hujan datang...

Demi keamanan, sarung tangan wajib dipakai he..


13 April 2014

Pembuatan gubuk sudah sampai tahap bagian atap dan memang benar-benar sulit, pemikiran benar-benar diperlukan. Masih beruntung ada saudara yang sering datang membantu, sehingga beban pekerjaan menjadi lebih ringan. Terkadang bekerja secara bersama jauh lebih menguntungkan dan mengasyikkan, selain tenaga dan proses pemikiran menjadi lebih ringan, yang paling terasa adalah koreksi terhadap pekerjaan yang akan dilakukan, bekerja bersama benar-benar mengurangi kesalahan-kesalahan yang terkadang tidak terduga.


Pedro Soares Pinto,
kehadirannya selalu disaat yang tepat he...

27 April 2014

Lelah dan lelah itulah yang terasa di badan ini, setelah seharian kemarin mengerjakan gubuk akuaponik. Bukan karena beratnya beban yang harus dikerjakan, tapi karena kami harus merubah atap yang sudah terpasang, sehingga pikiran yang dikerahkan seolah menjadi berlipat lipat. Mungkin, jika banyak bahan tersedia, hal tersebut sedikit lebih mudah, akan tetapi jika bahan sangat terbatas, kami benar-benar dituntut harus lebih kretif mensiasatinya.


Extra lelah... 

Desain sebelumnya, kemiringan atap kurang, sehingga setelah kami coba dengan mengguyurkan air, aliran air kurang lancar. Dengan atap plastik, jika tidak benar-benar terpasang dengan baik, saat hujan pasti akan terjadi banyak masalah. Untuk menghindari hal tersebut dikemudian hari, lebih baik kami bersusah payah saat ini dengan membongkar ulang atap dan menambah kemiringan supaya air mengalir benar-benar lancar.

Setelah bekerja dari sekitar jam 08.00 pagi dan berakhir jam 18.30 malam, pagi ini terasa sangat lelah, tapi bagaimanapun hasilnya jauh lebih menyenangkan. Memang terkadang semua tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi demi hal yang lebih baik, semua harus dilakukan.

9 Mei 2014

Setelah "bergerilya" setiap sore sepulang kerja, akhirnya atap gubuk selesai juga meskipun belum 100%, tapi gubuk sudah bisa digunakan. Senang rasanya bisa selesai, dan lebih senang lagi, saat hujan datang air bisa mengalir lancar tanpa hambatan.


Air bisa mengalir lancar, pertanda bagus.. he...

Setelah bisa ditempati, akhirnya sebagian besar kegiatan persiapan akuaponik kami lakukan di gubuk, dan sekarang, hujan tidak menjadi masalah, pekerjaan tetap bisa jalan terus. 
Box IBC kami gunakan untuk memelihara ikan dan sebagian untuk media tempat penanaman, jadi kami harus melakukan pemotongan. Pemotongan baik besi maupun box plastik kami lakukan dengan menggunakan gergaji besi, karena keterbatasan alat. Meskipun hanya menggunakan gergaji besi, semua dapat berjalan dengan baik. 
Jujur, ketika melihat banyaknya besi yang harus kami potong, rasanya tidak mungkin melakukan dengan gergaji besi manual. Pertama kali mencoba, waktu itu kondisi badan begitu lelah, jadi benar-benar terasa sangat susah. Menyerah itulah akhirnya, dan kami mencoba mencari pinjaman gergaji yang menggunakan mesin. Setelah bebarapa hari tidak menemukan pinjaman gergaji mesin, entah kenapa saat pulang kerja pikiran tiba-tiba berubah, kami mencoba lagi dengan menggunakan gergaji besi manual... dan ternyata tidak kurang dari 1 menit 1 besi terpotong.. mudah... itulah yang terjadi. Akhirnya dengan gergaji besi manual, semua besi dapat kami potong, tentu harus dengan hati hati, karena besi hasil potongan sangat tajam. 


Bagian atas untuk media tanam, bagian bawah untuk kolam ikan.


Harus dicuci dulu...
Perlahan tapi pasti semua proses harus dilewati dengan penuh semangat. Sebuah mimpi kecil "membangun akuaponik" untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga harus selalu dipegang supaya semangat selalu membara....

12 Mei 2014

Hari Minggu kemarin, akhirnya bisa memulai pengecatan, beruntung ada bantuan datang, makasih banyak Mas Pedro Soares Pinto. Pekerjaan jadi lebih cepat, yang mungkin selesai hanya 50 % bisa jadi 80% he... Bak untuk ikan, media tanam dan rangka besi kami cat semua, agar lebih awet, selain itu untuk menghindari cahaya matahari yang bisa menimbulkan lumut berlebihan.



2 Juni 2014

Akhirnya sampai juga tahap pemasangan pipa, istilah lain mungkin  "pipanisasi" he... Memang agak sedikit susah tapi bisa teratasi. Setelah dilakukan pengetesan, memang ada kebocoran, tapi tidak apa-apa, karena tahap awal kami mencoba apakah sistem bisa berjalan dengan baik. 



Selesai juga pemipaan..


Sistem berjalan lancar...

12 Juni 2014

Sistem selesai, bukan berarti semua berjalan lancar, media tanam masih menjadi kendala, kami harus mencari media yang tepat. Selama ini banyak mengandalkan batu split, dan kami rasa itu tidak mungkin lagi, karena beban yang harus ditanggung oleh kolam IBC akan sangat berat. 
Setelah berfikir panjang, akhirnya kami mencoba menerapkan media berlapis. Untuk media tanam pada box 2 (sebelah kanan), lapisan bawah diisi batu split ( kurang lebih 5 cm), kemudian dalam menanam kami menggunakan pot, dengan diisi arang kayu dan pecahan genting untuk lapisan bawah dan lapisan atas diisi campuran tanah dan  pupuk kandang. 
Dalam hal ini, kami tetap menerapkan sistem pasang surut, dikombinasikan dengan sistem sumbu atau wick system. Air pasang maksimal kami desain supaya tidak menyentuh tanah, jadi tanah bisa tetap basah karena adanya daya kapilaritas air dari arang dan pecahan genting. 
Setelah kami coba jalankan beberapa hari, air tetap bening, tidak berubah menjadi kecoklatan akibat adanya tanah dan pupuk kandang. 


Masih mencoba...


Mencoba ditanami sawi...

Dua hari yang lalu kedua kolam coba kami isi dengan 2 jenis ikan, kolam 1 diisi ikan grass kap, dan kolam 2 diisi ikan nila. Semoga semua berjalan lancar... amin...


20 Juni 2014

Membeli benih ikan ditempat yang tidak jelas kualitasnya memang akan mendatangkan kekecewaan, seperti yang kami alami. Beberapa hari banyak ikan kami yang terserang penyakit, dan akhirnya mati. Memang sejak kami membeli, kami sudah menduga bahwa kualitas ikan kurang baik, karena air di tempat penjualan sangat jauh dari kata bersih, tapi apa boleh buat. Kami hanya membutuhkan tidak lebih dari 200 ekor ikan grass kap dan ikan nila, padahal untuk membeli ditempat yang memang memiliki kualitas, sebagian besar mengharuskan membeli minimal 1000 ekor.

Kecewa memang, tapi kami tidak lantas menyerah, meskipun setiap hari ada saja ikan yang mati... iklas tetapi terus berusaha... he...
Dalam usaha memulihkan kondisi ikan yang terserang penyakit, kami mencari daun ketapang, dan itu tidak mudah, tapi kami beruntung, setiap hari mencari akhirnya mendapatkan banyak. Kami hanya percaya semoga ikan lekas sembuh. Dilihat dari perkembangan memang ikan terlihat lebih aktif, semoga saja  sehat semua.. amin...

Dalam akuaponik IBC, maksudnya akuaponik menggunakan box IBC, sebenarnya box 1 yang berisi ikan grass kap dan box 2 yang berisi ikan nila, terhubung dalam 1 filter, dalam artian 2 tong sebagai filter digunakan secara bersama-sama. Akan tetapi, akibat adanya penyakit yang dibawa oleh ikan grass kap sementara kami pisahkan, karena beberapa ikan nila juga terjangkit penyakit dengan ciri-ciri yang yang sama dengan ikan grass kap. 





Filter...

Kami menggunakan 2 tong besar untuk filter, tong pertama untuk pengendapan dengan menerapkan sistem swirl (lingkar), dan tong kedua berisi air yang lebih bersih (dari tong pertama) dan pompa. Pompa digunakan untuk menyedot air dari tong kedua ke media tanam.


2 tong untuk filter


Tong 1 untuk pengendapan.


Pemipaan...

Dalam hal pemipaan, khususnya untuk penyedotan kotoran dari kolam/bak ikan, kami menggunakan sistem SLO (Solid Lift Overflow), sistem ini dipakai berkat masukan dari teman-teman di  forum KASKUS tepatnya di thread  ALL about AQUAPHONIC, hikmah dari kita saling sharing pengalaman he...


Menerapkan sistem SLO.


Media Tanam...

Untuk media tanam, bak pertama (box IBC 1) kami isi dengan dua lapisan, lapisan bawah berupa arang dan lapisan atas berupa pecahan batubata dan genting. Kami sengaja menggunakan media arang pada bagian bawah untuk mengurangi beratnya beban. 
Untuk bak kedua (box IBC 2), kami sengaja mencoba menerapkan cara yang berbeda. Kami menggunakan pot yang kami isi tanah/kompos pada lapisan atas, pecahan batubata dan arang untuk lapisan bawah. Kami berharap ada banyak hal yang bisa didapatkan dari kedua media tanam (bak 1 dan bak 2)  tersebut.


Bak 1...


Bak 2.


29 Juni 2014

Perkembangan tanaman di bak 2 ternyata semakin menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan adalah hampir semua daun berwarna hijau, yang menandakan tidak kekurangan unsur hara. 


Bak 2 yang semakin menyenangkan...

Untuk bak 1, Perkembangan belum terlihat dan khusus untuk bak 1, kami sengaja menanam bebagai macam sayuran. 


Bak 1, semoga subur...


Dan untuk kolam fiber, masih dalam proses pengerjaan, meskipun kolamnya sudah kami isi dengan ikan grass kap he... Sebenarnya ikan grass kap pindahan dari box IBC 1, sekarang box IBC 1 kami isi ikan yang sakit, maksud kami untuk karantina, siapa tahu nanti bisa sembuh.


Akuaponik untuk kolam fiber masih dalam Proses.


Ikan Grass Kap di kolam fiber, masih malu-malu... hehe...


4 Juli 2014

Urusan ikan....
Ikan nila dan grasskap banyak mengalami penyakit, untuk nila kami lakukan seleksi, yang sakit kita pisahkan dan satu persatu kita bersihkan dengan menggunakan air garam. Memerlukan proses yang lama untuk memebersihkannya, bahkan sampai malam baru selesai dibantu Istri tercinta, karena pekerjaan ini juga ide dari istri he... Tapi setelah satu minggu berjalan rupanya ikan nila terlihat sehat. 
Untuk ikan grasskap masih sama banyak yang sakit, sampai saat ini masih saja ada yang mati, kami maklumi, karena sejak kami membeli memang sudah banyak yang sakit, yang penting kami berusaha maksimal.  

Urusan tanaman....
Rupanya untuk bak 2 hasilnya semakin menggembirakan, hal tersebut membuat kami berubah pikiran, kami berencana akan menjadikan bak 1 seperti bak 2 hehe... 


Bak 2. Semakin menyenangkan bukan..? hehe...

6 Juli 2014

Akuaponik Kolam Fiber

Kemarin, 5 Juli 2014, seharian menyelesaikan akuaponik untuk kolam fiber, sempat terjadi kesalahan, sehingga sistem tidak berjalan he.. Dan setelah seharian potong sana potong sini, pasang sana pasang sini, bongkar sana bongkar sini, akhirnya selesai juga dan yang lebih menyenangkan sistem bisa berjalan lancar, bell siphon bekerja dengan baik. Hari-hari berikutnya tinggal mengisi media tanam, dan rencana akan mengikuti apa yang kami lakukan pada akuaponik box IBC bak 2, dengan lapisan atas menggunakan tanah/pupuk kandang. Semoga gubuk akuaponik semakin terlihat hijau oleh sayuran... amin..


Akhirnya kelar juga..


12 Juli 2014

Hari ini terasa menyenangkan, karena kami sudah bisa memetik hasil dari apa yang kami kerjakan. Kami rasa, caisin/sawi yang kami tanam di box IBC 2, sudah waktunya untuk dipanen, umur memang belum genap 2 bulan tapi dari fisiknya sudah sangat pantas untuk dinikmati he...


Sangat menggiurkan.. he...

Dari pengamatan fisik tumbuhan dan melihat kondisi lingkungan, kami mencoba memberikan analisa.. ciee... 
Untuk pertumbuhan, yang alasnya batubata maupun arang ternyata keduanya sama-sama bagus, tanaman tumbuh sehat dan hijau tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi. Memang ada yang kurang, jika melihat fisiknya secara lebih detail, warna daun tidak hijau gelap, adapun alasannya menurut kami, posisi box IBC 2 terhalang tembok dan pepohonan (pisang) milik tetangga, akibatnya sinar pagi terhalang, hal tersebut membuat tanaman kekurang cahaya dan cenderung akan tumbuh lebih tinggi. Selain itu, meskipun musim kemarau, tapi pada kenyataannya hampir setiap hari selalu mendung dan sering terjadi hujan deras, hal tersebut tentu mengurangi intensitas cahaya yang sangat diperlukan oleh tanaman. Akan tetapi, secara keseluruhan munurut kami hasilnya memang memuaskan, dan dari hasil itulah, kami akan mempertahankan metode yang kami lakukan di box IBC 2 untuk akuaponik yang lain.

Kebetulan untuk akuaponik kolam fiber juga sudah masuk ke tahap penanaman, dan untuk jenis tanaman, kami sengaja menanam berbagai macam jenis, ada cabai, bawang merah, slada.. Semoga hasilnya sesuai dengan harapan kami... amin...


Akuaponik kolam fiber.


20 Juli 2014

Rasanya ada yang janggal dengan foto kami di bawah ini, sawi yang ada di sebelah kanan jauh lebih tinggi dan kokoh dibandingkan yang sebelah kiri. Selama pertumbuhan, kami memang selalu mengamati, dan memang ada sedikit perbedaan, tapi kami anggap tidak terlalu berarti. Akan tetapi, setelah melihat foto tersebut kami baru sadar bahwa perbedaan itu benar-benar terlihat jelas. Berawal dari foto tersebut, kami kemudian mengamati lebih teliti lagi, dan memang sawi sebelah kanan jauh lebih tinggi dan itu terjadi secara merata. Kami tidak bisa memberi kesimpulan, karena mungkin saja hanya sebuah kebetulan.
Mungkin kembali kami bagikan, bahwa media tanam bagian kanan dan kiri memang sengaja dibuat berbeda. Untuk sebelah kanan, pot bagian bawah kami isi dengan arang kayu, sedangkan bagian kiri kami isi dengan pecahan batubata.


Perbedaan sawi sebelah kanan dan kiri terlihat jelas.

Box IBC 1...

Sawi di box ibc 2 sudah mulai dipanen, dan sebagian kami bagi ke tetangga, karena berbagi itu indah he... Untuk box ibc 1, justru sebaliknya, tanaman baru mulai tumbuh. Tanaman di box ibc 1 kami isi berbagai macam sayuran, ada kangkung, seledri, loncang, brokoli, kenikir, pare dan genjer yang kami ambil dari sawah saat kami jalan-jalan pagi. Memang untuk box ibc 1 pertumbuhannya lama, hal tersebut karena jenis tanamannya.



box ibc 1, masih gersang...


Kolam Fiber...

Untuk akuaponik kolam fiber, tanaman sudah mulai terlihat pertumbuhannya terutama bawang merah dan cabe yang kami semai dari umbi dan biji. Sejauh ini terlihat sehat, hanya ada kendala sedikit yaitu cahaya yang masih kurang. Saat ini matahari ada di sebelah utara katulistiwa, jadi untuk akuaponik kolam fiber cahaya terhalang pohon mangga.  
O iya, di sebelah kanan media tanam jerigen (box putih) ada penghuni yang pindah dari akuaponik ikan koi, tadi siang baru selesai pemipaan, semoga segera dapat dimanfaatkan.



Mulai menggeliat... Sebelah kanan ada penghuni baru he...


Untuk pralon, tanaman slada sudah mulai tumbuh, semoga semua tumbuh subur. Sejauh ini ada sedikit kendala, tanah terlalu basah karena lapisan arang bagian bawah terlalu tipis, beberapa harus diganti dengan menambahkan arang lebih banyak.



Slada yang mulai tumbuh.

4 Agustus 2014

Untuk menghindari tulisan yang terlalu panjang, tulisan akan kami lanjutkan di judul berikutya dan untuk menutupnya akan saya tampilkan foto secara keseluruhan he...







Terimakasih....