Friday 27 May 2016

Kulit Pisang Dalam Akuaponik

Tidak dipungkiri menanam sayuran buah seperti cabe, terong di akuaponik memang lebih susah, apalagi jika jumlah ikan yang ada di kolam tidak terlalu banyak. Mungkin tanaman bisa tumbuh bahkan sampai berbunga, namun selang beberapa hari bunga akan mulai rontok dan harapan munculnya buahpun sirna, pengalaman yang pernah kami alami.
Namun semenjak mengenal informasi kulit pisang dari teman-teman atau berbagai artikel dan mencoba melibatkannya, ternyata harapan munculnya buah mulai ada. Pengalaman itu tidak hanya sekali namun berkali-kali meskipun belum maksimal. Yang terbaru, kami mencoba kembali di akuaponik ibc yang media telah kami ganti dengan batu kerikil. Kami mencoba dengan metode yang agak berbeda dan itu kami lakukan setelah banyak mengamati hasil dari cara kami menanam di akuaponik kami sendiri.

Kali ini kami menanam dengan cara seperti yang kami gambarkan dalam sketsa di bawah ini, 

Mencoba dan mencoba

Pralon bekas,  ukuran sekitar 2,5'' panjang sekitar 10 cm kami benamkan sekitar 3 cm dalam growbed. Di dalam pralon kami susun 3 lapisan yaitu, 
1. Lapisan paling bawah adalah dakron (tidak terlalu tebal) yang berfungsi untuk menahan lapisan di atasnya yaitu kascing.
2. Lapisan tengah adalah kascing yang waktu itu kami masukkan 2 genggam saja, tujuan kami untuk membantu pertumbuhan tanaman di awal tanam, tentu saja kascing yang kami masukkan adalah kascing basah.
3. Lapisan paling atas adalah kulit pisang yang kami potong kecil-kecil supaya pembusukannya lebih cepat. 

Sengaja kami tidak membenamkan pralon terlalu dalam (masih di area kering growbed) supaya akar bisa bergerak leluasa untuk mencari nutrisi dan air.
Aliran air dari filter kami arahkan di dekat pralon, supaya daerah di sekitar pralon masih basah dan akar nantinya secara alami akan menjalar ke sumber air dan nutrisi, itu dari pengalaman yang saya dapatkan terutama di akuaponik ikan koi

Dari metode ini, kami mencoba untuk menanam cabe rawit. Seiring waktu pertumbuhan tanaman cabe lumayan bagus, memang sesekali terjadi penguningan daun namun tidak parah. Setiap kali kami membuat pisang goreng, kulit pisang tidak kami buang, tapi dipotong-potong dan kami masukkan ke dalam pralon dan tanaman akuaponik yang lain.  


Penambahan kulit pisang

Seiring waktu, bunga bermunculan, awalnya memang tidak banyak, tapi sekali berbunga, bunga-bunga tersebut tidak rontok dan langsung menjadi buah. Ketika bunga mulai banyak, saya amati ada banyak bunga yang mulai rontok, bahkan untuk meyakinkan, beberapa tangkai bunga yang mulai berwarna hijau kekuningan sengaja kami sentuh untuk memastikan bahwa bunga tersebut akan rontok. 
Bunga yang rontok mungkin karena pemberian kulit pisang tidak rutin, maklum kami memberinya hanya saat kami ingin menggoreng pisang he... Tapi begitu mengetahui mulai rontok, kami coba membuat pisang goreng lagi dan kulit kami masukkan, hasilnya memang diluar dugaan, bunga dan buah yang mulai banyak bermunculan, walau masih ada yang rontok tapi sedikit. Jujur kami juga tak mengira bakal bisa sebanyak ini he...


Cabe mulai berbuah banyak.


Terlihat bakal buah yang banyak bermunculan.

Mungkin foto di atas tidak terlalu kelihatan bunga dan buah kecil yang sebenarnya banyak, tapi nanti saat buah sudah besar akan kami posting.

Ini hanya secuil pengalaman kami, coba cari sendiri artikel manfaat kulit pisang bagi tanaman dan apa yang terkandung di dalamnya, yang tentunya di internet sudah banyak sekali he...


11 Juni 2016


Ini foto terbaru dari dari tanaman cabe di akuaponik ibc, lumayan buat persediaan dapur he..



Buahnya sudah ada yang mulai menua.


Salam Hijau & Salam Akuaponik

Trimakasih..

Wana Wana






Sunday 8 May 2016

"Akuaponik+" (Aquaponics+)

Bingung mau ngasih judul apa, karena kali ini kami mencoba mewujudkan apa yang manjadi pemikiran sebelumnya tentang kombinasi akuaponik, kompos dan juga kascing. Pada artikel-artikel sebelumnya, kami pernah berbagi pengalaman tentang kolaborasi akuaponik & vermicomposting dan akuaponik menggunakan tanah, dan hasilnya lumayan bagus menurut kami. Memang ada kendala waktu itu, pada akuaponik vermicomposting adalah wadah yang digunakan sering tersumbat sehingga harus rutin dicek setiap hari. Untuk akuaponik tanah atau kompos, kendala yang terjadi adalah wadah yang terlalu kecil dan pendek sehingga tanah cenderung becek. Kali ini kami mencoba untuk menyempurnakan dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan harapan hasilnya lebih baik dan kendala yang pernah dialami bisa teratasi. 

Kami telah membangun 3 akuaponik yaitu akuaponik ibc, akuaponik kolam koi dan akuaponik kolam fiber dan kami ingin ketiganya memiliki sistem yang berbeda, sehingga kami punya banyak pengalaman. Khusus untuk kolam fiber, kali ini kami ingin mengkombinasikan dengan kompos dan vermicomposting karena kami ingin membangun sebuah sistem akuaponik yang alami. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kami menyadari akuaponik tidaklah mudah, jumlah ikan dan kualitas pakan bisa mempengaruhi kesuburan tanaman dan jika kita mengatasi ketidaksuburan tanaman dengan menambahkan nutrisi luar yang tidak alami sepertinya ada sesuatu yang 'aneh'. Kami tidak ingin hal itu kami lakukan, kami ingin yang alami, dengan membentuk sistem akuaponik yang diibaratkan sebuah sungai kecil banyak ikan dan kanan kiri ditumbuhi tanaman yang subur.


Proses pembongkaran


Konsep...

Konsep kami sederhana, air dari kolam ikan kami alirkan ke bak fiber dan di bak fiber tersebut kami buat menjadi 3 lapisan, yaitu :

Lapisan 1 atau lapisan paling bawah. 
Lapisan ini kami isi dengan berbagai macam material, seperti batu krakal (ukuran besar), genting dan potongan-potongan pralon yang sudah tidak digunakan/sisa. Karena kotoran ikan mengalir ke lapisan ini, maka kami tidak mengisinya dengan material yang kecil supaya masih ada banyak rongga untuk kotoran ikan. Material, selain sebagai penahan lapisan atas juga berfungsi sebagai rumah bakteri yang diharapkan dapat mengurai kotoran yang masuk. 


Mengisi bagian bawah dengan media.

Lapisan 2 atau lapisan tengah. 
Lapisan ini kami isi dengan media arang sekam padi, tujuannya untuk menahan lapisan atasnya yaitu kompos/kascing yang berukuran sangat kecil supaya tidak ikut terbawa aliran air. Antara lapisan 1 dan 2 kami pasang jaring ikan dengan lubang yang sangat kecil/lembut supaya bisa menahan arang sekam padi.  


Lapisan tengah, arang sekam padi.


Lapisan 3 atau lapisan atas.
Lapisan atas inilah tempat kompos dan kascing kami letakkan, selain itu cacing juga kami biarkan hidup di tempat ini. Lapisan paling atas ini sebenarnya bisa disebut lapisan vermicomposting, karena kami gunakan untuk cacing hidup dan berkembang biak. Kompos yang kami masukkan akan menjadi makanan bagi cacing. Perlu diketahui, kompos yang kami beli biasanya masih kurang 'matang',  jadi tidak bisa digunakan langsung untuk menanam, untuk itulah kompos ini sengaja kami gunakan untuk pakan cacing sehingga dari kascing kami pastikan lebih aman untuk tanaman. 


Lapisan kascing & kompos


Seiring waktu, karena lapisan paling bawah adalah air, maka perlahan akan terjadi proses kapilaritas, air akan meresap naik ke lapisan sekam dan akhirnya ke lapisan vermicomposting. Dengan kondisi yang selalu basah inilah cacing akan hidup, dan dilapisan ini pula nantinya dapat ditanami berbagai sayuran karena lapisan ini banyak terdapat kascing, selain itu kita juga tidak perlu lagi melakukan penyiraman.


Cacing yang kami budidayakan.


Kascing yang kami panen.


Kascing dari sampah daun yang kami tampung.

Kami belum tahu apa yang akan terjadi, karena kami masih mencoba dan mengamati, tapi tentunya akan kami bagikan terus pengalaman ini...


12 Juni2016

Setelah 1 bulan lebih berusaha mengumpulkan tanah dari sampah daun dan setelah penuh membiarkannya sambil mengamati keadaan tanahnya, akhirnya tanaman mulai kami 'tancapkan'. Kebetulan kami sudah menyiapkan benih slada meskipun belum cukup 2 minggu namun dengan hati-hati kami berusaha memindahkannya. kami kadang iseng juga memasukkan biji bijian seperti cabe, kenikir yang ternyata sekarang tumbuh he...
Keadaan tanah selalu basah tapi tidak becek, jadi kami benar-benar tidak perlu melakukan penyiraman. O iya yang terjadi pada kolam, airnya menjadi berwarna coklat kehitam-hitaman akibat dari lapisan pupuk kandang, tapi semua ikan dalam keadaan baik-baik saja tidak ada masalah.


Harus super hati-hati memindahkan benih slada yang
masih sangat muda.


Semoga semuanya bisa tumbuh subur.




Trimakasih..