Saturday 8 July 2017

1 Siphon Untuk Banyak Growbed

Pertama kali mengenal akuaponik pada tahun 2012 adalah akuaponik dengan sistem pasang surut dibantu bell siphon. Percobaan awal hanya menggunakan 1 wadah dengan media tanam kerikil  dan hanya membutuhkan 1 bell siphon. Tertegun dengan hasil pertama dan sempat terhenti beberapa bulan, akhirnya membuat lagi akuaponik, waktu itu langsung membuat dengan 4 buah wadah tanam/growbed, masing-masing growbed dipasang 1 bell siphon, sehingga total kita harus membuat 4 bell siphon. 


Akuaponik pertama.
 
Seiring waktu, kami merasa jika 1 growbed dipasang 1 siphon, membutuhkan bahan yang lebih banyak, sehingga perlu biaya lebih, belum waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan. Untuk mengatasi masalah itu, kami mencoba merubah, dari yang tadinya 4 growbed dengan 4 siphon, diubah menjadi 4 growbed 1 siphon. Akan tetapi dari keempat growbed, 1 growbed yang dipasang siphon tidak digunakan untuk menanam. 


4 growbed, 4 bell siphon.


4 bell siphon.

Biar mudah dipahami, kami coba buatkan gambar skema, semoga bisa membantu.

Skema 1 siphon banyak growbed.

Pipa penghubung antar growbed, lebih baik jangan terlalu kecil, supaya aliran lancar, selain itu untuk mengurangi masalah penyumbatan (kami biasa menggunakan minimal ukuran 1"). Dari pengalaman, dalam kurun waktu tertentu terjadi pengendapan di pipa-pipa penghubung tersebut, dengan pipa yang agak besar setidaknya mengurangi seringnya waktu pembersihan.

Jumlah growbed sebaiknya jangan terlalu banyak, jika pun ingin menerapkan dengan growbed yang banyak, lebih baik dicoba dahulu sebelum diisi media tanam dan sangat perlu diperhatikan ukuran pipa penghubung antar growbed. Kebetulan kami pernah mengalami sewaktu membuat akuaponik kolam koi II


5 growbed dibagi menjadi 2 jalur.


Waktu itu, kami menerapkan 5 growbed dengan 1 siphon apung, dan yang terjadi, air yang ada di growbed hanya mengalami penurunan kurang dari 5 cm untuk beberapa growbed, beberapa yang lain nyaris tak mengalami penurunan. Kendala waktu itu, jalur pipa yang masuk ember siphon hanya 1, padahal aliran pada siphon apung begitu besar, sehingga yang terjadi debit air yang mengalir ke ember siphon lebih kecil, dibandingkan debit air yang keluar dari siphon apung menuju kolam. 
Akhirnya, kami membagi menjadi 2 bagian, 3 growbed dengan 1 siphon apung, dan 2 growbed dengan 1 siphon apung. Untuk 3 growbed, pipa menuju ke ember berisi siphon apung dibuat 2 jalur bercabang supaya debit air dari 3 growbed yang masuk ember lebih besar. Untuk 2 growbed dengan 1 siphon apung, pipa ke ember siphon apung hanya 1 jalur  dengan ukuran 1". Dan akhirnya semua lancar sampai sekarang.


4 growbed 1 bell siphon.


Untuk aliran air menuju ke masing masing growbed kecuali growbed berisi siphon lebih baik dipasang kran, 1 saja cukup. Dengan memasang kran tersebut kita dapat mengatur supaya debit air sesuai dengan siphon khususnya untuk bell siphon, karena dibandingkan dengan siphon apung, bell siphon lebih sensitif terhadap debit air.






Tanaman pare dari 1 siphon banyak growbed.

Demikian pengalaman kami dalam merangkai 1 siphon untuk banyak growbed, semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada banyak kekurangan.

Salam akuaponik

Wana Wana


4 comments:

  1. weh mas, growbed pertamanya sama juga grobed pertama saya wkwkwk, paling mahal wadahnya trus yang kedua cari yg minim harga dan akhirnya bisa ditekan harganya, saya mo buat lagi tapi ga punya tempat, pingin buat meja grobed baru dari baja ringan takut mahal, #malahcurhat, nek punya e mas Nanang pake apa meja penyangga growbed nya....?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ada yang pake kayu ada juga pake baja ringan, kebetulan waktu itu sisa. Baja ringan beli lonjoran bisa mas, sepertinya malah murah jatuhnya kan awet, kalo kayu yang gak bagus gampang lapuk.

      Delete
  2. Di jogja tumbas dimana mas? Harga skitar berapaan nggih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya ada banyak mas, kalo saya beli ditempat kerja adik saya di ringroad barat.. harga 1 lonjor panjang 6 m, ketebalan 0,75 Rp 79.000,- Tapi itu belum sekrupnya.

      Delete