Saturday 22 July 2017

Menanam Pare di Akuaponik






Buah pare, meskipun pahit namun banyak dicinta, karena pahitnya itu yang justru membuat sensasi he... Kalo kami, sering dibuat sayur oseng pedas dicampur tempe busuk, hmmm... begitu nikmatnya. Lain lagi dengan mbah uyut, maunya cuma dikulup, tapi karena sekarang giginya sudah tak kuat lagi, maunya direbus biar agak lunak, setelah dingin baru disantap tanpa bumbu dan tambahan apapun. 

Penanaman pare tidaklah sulit, apalagi pare katanya tidak membutuhkan banyak sinar dan itupun sudah kami buktikan, hanya saja karena pare pertumbuhannya menjalar, jadi bisa mencari lokasi sendiri yang banyak sinar, jika merasa kurang he....
Menanam pare di akuaponik sebenarnya sama saja dengan di tanah, kita bisa menanam dari biji. Dari biji yang kita miliki, tinggal ditempatkan ke dalam growbed yang sudah kita siapkan, cukup dibenamkan paling tidak 1-2 cm, dan beberapa hari kemudian akan berkecambah.
Pare adalah tanaman merambat sehingga, kita perlu menyiapkan 'jalan' supaya pertumbuhannya bisa bagus, menjalar kemana-mana menyusuri jalan yang sudah disiapkan.



Tanaman pare masih muda.


Sekarang pun kami masih menanam, biji kami semai sekitar awal bulan Maret, dan sampai sekarang, bulan Juli akhir masih tetap berbuah. Dalam menanam kami menggunakan media batu split ukuran kecil, dan di lokasi yang memang minim cahaya.
Dulu, kami sama sekali tidak tahu apa-apa tentang pare, yang kami tahu hanya menanam dan memetik buahnya, tapi setelah membaca, kami jadi lebih tahu. Ternyata, bunga pare terdiri dari bunga jantan dan betina, bunga jantan memiliki ciri tidak memiliki bakal buah, sedangkan bunga betina memiliki bakal buah.
Ternyata, diawal-awal pembungaan, bunga jantan akan muncul terlebih dulu sampai jumlahnya belasan, baru kemudian disusul bunga betina. Pantesan selama ini kalo sudah berbunga, dicari bunga yang ada buahnya tidak ketemu-ketemu he...


Bunga jantan.


Bunga betina.

Penyerbukan tanaman pare bisa melalui angin, hewan atau lebah, tapi khusus di tempat kami sepertinya lebah memegang peranan, karena sering kami lihat banyak lebah klenceng beterbangan di sekitar bunga pare. Memang meski banyak lebah, terkadang tidak semua bakal buah bisa berhasil, ada juga yang gagal. Dari yang kami amati, jika tangkai buah pada bunga betina sudah mulai menguning itu pertanda gagal.


Tangkai menguning pertanda gagal.

Dalam menanam di akuaponik, kami menggunakan sistem pasang surut, karena dengan sistem ini, hampir semua tanaman dapat di tanam, termasuk pare. Di awal-awal, memang buah kurang begitu banyak mungkin hanya 1-2 buah, namun seiring waktu buah semakin banyak walau hanya 1 pohon. Kami kadang bisa panen 2 sekaligus.


Lumayan banyak.

Meskipun di tanam dengan sistem akuaponik, ternyata pare mampu berbuah cukup banyak, dan ini semua murni dari kotoran ikan, tanpa kita tambah nutrisi dari luar. Jadi tak perlu ragu menanam pare dengan sistem akuaponik he...

Salam hijau

Wana Wana

2 comments:

  1. halo mas nanang, saya pepi dr kupang. kebetulan saya sdg di jogja lalu lihat artikel wana wana. boleh saya main ke tempat mas nanang mau lihat kebun aquaponicnya sekalian mau tanya tanya.
    email saya dunia.satwa@gmail.com
    terimakasih.

    ReplyDelete