Sunday 9 September 2018

Belajar Akuaponik Sistem DFT #2

Artikel sebelumnya Belajar Akuaponik Sistem DFT, saya coba berbagi pengalaman dalam menanam dengan sistem DFT. Dalam sistem DFT dengan pvc 2,5" tentu sudah ada hasil, nah yang sistem dengan pvc 4" belum ada hasilnya. Kali ini saya coba update hasil percobaan pada sistem pvc 4", yang hampir setiap hari diamati pertumbuhannya. 
Diawal pertumbuhan memang terlihat bagus, bahkan sampai dewasa, hal itu terlihat dari warna daun yang tetap hijau sebagai tanda tidak kekurangan nutrisi, semua terlihat normal-normal saja. Tapi, ketika saya coba bandingkan dengan tanaman sawi yang ditanam dengan media kompos, dengan bibit dan semaian yang sama ternyata ada perbedaan. Memang jika dipandang secara sekilas tidak akan terlihat perbedaan itu, tapi jika diperhatikan lebih detail akan terlihat lebih jelas perbedaan itu, mungkin foto di bawah ini akan bisa menggambarkan perbedaan itu.


Media tanam kompos.

Sistem DFT pvc 4"
Jika disebutkan ada beberapa perbedaan, antara lain
1. Warna daun di sistem DFT agak lebih kuning, berbeda dengan yang di tanah.
2. Serat daun yang yang ada di sistem DFT terlihat lebih jelas.
3. Daun bagian bawah pada sistem DFT terlihat sangat kuning, sementara yang di tanah hal itu tidak terlihat.
4. Ketika daun kita patahkan, sawi yang di tanah lebih mudah patah atau bisa dibilang renyah, sedangkan yang di sistem DFT cenderung banyak serat sehingga sulit patah.
5. ketika dimasak, sistem DFT tidak terasa renyahnya, berbeda dengan sawi yang ada di tanah/kompos, atau bisa dibilang sawi hasil kompos jauh lebih enak dibandingkan dengan dengan sistem DFT.

Dari ke-5 perbedaan itu saya coba cari-cari di internet kira-kira dengan ciri seperti itu tanaman sawi kerkurangan unsur apa. Memang sulit mendeteksi tanaman dan menyimpulkan bahwa tanaman tersebut kekurangan unsur tertentu. Saya pribadi tidak berani menyimpulkannya, tapi saya akan tetap mencari tahu kenapa bisa berbeda seperti itu. 
Tahap pertama yang coba perbaiki adalah cara tanamnya, karena jika diperhatikan dari semua akar tanaman sawi di sistem DFT, hampir sebagian besar akar tanaman berada di lapisan atas, dan hanya sedikit sekali yang sampai ke bawah atau ke air/sumber nutrisi. 


Coba lihat akarnya.

Saya pribadi bertanya, apakah ini akibat dari banyak dan padatnya pasir dan sedikitnya lubang untuk oksigen sehingga akar tidak mampu menembus ke lapisan bawah untuk mencari sumber nutrisi, atau ada akar yang mampu ke sumber nutisi tapi kemudian membusuk karena kekurangan oksigen?. Dari pertanyaan itu akhirnya saya akan diperbaiki lagi cara tanamnya. ada dua opsi yang saya coba, pertama dengan mengurangi pasir menjadi 1/2, dan yang ke-2 dengan mengganti wadah dengan banyak lubang oksigen.
Dua opsi di atas akan saya coba, semoga ada perbaikan dan hasil panenan bisa lebih memuaskan.. amin..

Bersambung

No comments:

Post a Comment